Apa yang ada didalam pikiran kita ketika kita pertama kali membaca akan judul artikel ini. Tentu yang pertama sekali yang menggelitik adalah seperti apakah model kepemimpinan yang sedang trend didalam bidang kependidikan, atau mungkin ada juga pertanyaan apakah memang ada trend didalam dunia kependidikan yang mungkin dikenal sebagai dunia yang sangat serius. Tapi untuk jaman yang sudah banyak perubahan ini , dimana terjadi kemajuan disana sini dan peningkatan akan tehnologi yang semakin canggih, maka mau tidak mau didalam pendidikan sendiri harus terjadi reformasi dan perubahan-perubahan didalamnya.
Konsep kepemimpinan telah banyak di muat di berbagai media dan banyak pendapat ahli tentang teori kepemimpinan ini. Salah satu dari teori Kepemimpinan itu sendiri menurut George R Terry dikatakan suatu kepemimpinan aadalah aktivitas untuk mempengaruhi orang-orang guna mencapai tujuan organisasi (Leadership is activities for influcencing the others to obtain the organization objectivities). Kepemimpinan sangat berperan dalam pencapaian suatu tujuan dalam suatu perusahaan/lembaga atau pun organisasi. Kepemimpinan yang bertanggung jawab dapat membawa perusahaan/lembaga atau organisasi maju dan berkembang.
Kepemimpinan itu sendiri juga sangat erat kaitannya dengan makna dari power atau kekuasaan. Sehingga haruslah di waspadai dan laksanakan dengan bijaksana akan kepemimpinannya. Karena kepemimpinan yang berhasil atau menghasilkan prospektif ditentukan oleh sang pemimpin yang menjadi top leader dari suatu perusahaan/lembaga atau organisasi itu bila dapat memaknai arti dari kekuasaan yanmg dimilikinya. Semakin berkembangnya akan pertumbuhan suatu masa/era, semakin besar pula perkembangan yang dialami dalami bidang kepemimpinan itu sendiri. Di abad 21 ini yang terkenal dengan abad millenium dimana semua telah berkembang secara pesat, maka akan semakin banyak pula tantangan dan kesulitan yang akan di hadapi oleh seorang pemimpin didalam mencapai akan tujuan dalam perusahaan/lembaga atau organisasi yang dipimpinnya.
Pada lembaga pendidikan, maka yang menjadi pemimpin itu bisa dalam bentuk jabatan kepala sekolah, dekan, rektor dan sebagainya. Istilah yang kita kenal adalah Top leader-nya. Top Leader pada lembaga pendidikan memerlukan beberapa persyaratan utama dimana harus dimiliki yang merupakan nilai lebih untuk dapat mempengaruihi, mengarahkan dan memimpin lembaga atau organisasinya untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan memiliki ‘power atau kekuasaan’ itu. Pemimpin yang tidak efektif tidak akan bisa mencapai tujuan lembaga atau organisasi secara baik. Banyak kita lihat CEO (Chief executive officer), kepala sekolah, rektor, dekan dan sebagainya yang kurang berhasil melaksanakan tujuan lembaga dan organisasi. Mengapa ? Karena kepemimpinan di abad 21 ini memerlukan ‘tingkat ketrampilan yang tinggi dan beberapa kompetensi baru’.
David Whitfiled (2006:2-4), seorang pengarang buku tentang kepemimpinan di bidang Pendidikan yang ada di Era Global ini mengatakan, bahwa bila seseorang mau untuk menjadi pemimpin yang disenangi dan di ikuti maka ia harus memiliki beberapa kompetensi sebagai berikut ini :
1. Kompetensi Kultural, yaitu seorang pemimpin global harus memahami bukan hanya akar budayanya sendiri, tetapi juga akan akar budaya orang lain, mengerti isu yang relevan, dan mampu bekerjasama dengan berbagai macam karakter orang dimana memiliki budaya yang berbeda dengan budaya dirinya sendiri.
2. Kompetensi politik , artinya seorang pemimpin global harus dapat memahami peta politik dan arah kebijakan politik dan harus dapat memahami implikasi geografis dan ekonomis dari suatu tindakan politik sehingga dibutuhkan pemahaman tentang struktur-struktur pemerintahan dan proses pengambilan kebijaksanaan lintas batas.
3. Kompetensi internasional , artinya seorang pemimpin global harus mampu melihat dunia sebagai tempat yang penuh keragaman , komunutas yang heterogen, yang tersusun atas sistem fiskal, sosial, politik, ekonomi, dan komunikasi yang berbeda.
4. Kompetensi Tehnologi , artinya seorang pemimpin global harus mampu memanfaatkan tehnologi informasi sebagai sarana menjalin komunikasi, berkolaborasi, dan membangun kepercayaan.
Menjadi seorang pemimpin dibidang pendidikan bukan saja hanya memerlukan gelar pendidikan seperti gelasr : S1 atau S2 dan lain sebagainya. Tetapi Seorang pemimpin di bidang pendidikan seperti seorang kepala sekolah, dekan , rektor, disamping persyaratan pendidikan itu, maka ia juga harus dapat menguasai kepemimpinan secara teoritik dan praktik, mempunyai kepribadian yang lembut, tegas, visioner, adil dan berdisiplin. Contohnya adalah : Seorang Kepala Sekolah memperhatikan kesejahteraan guru dan pegawai. Peduli kepada sekolah dan komponen-komponen sekolah lainnya. Sebagai orang nomor 1 di sekolah, seyogyanyalah kepada sekolah seorang yang mengerti manajemen, sehingga manaemen kinerjanya tertata secara baik, kepala sekolah sebagai pemimpin haruslah menerti tentang SWOT dan fungsi-fungsi manajemen seperti planning, organizating, budgeting, dan sebagainya.
Kepala sekolah sebagai pemimpin harus melakukan supervise secara terprogram untuk mengetahui apakah program sekolah telah terimplementasi secara baik atau belum. Hasil supervise bisa dijadikan tolok ukur keberhasilan sebuah program. Di era global sekarang seorang kepala sekolah harus mempunyai jiwa kewirausahaan, agar bisa mencari uang untuk kemajuan sekolah, baik untuk pembangunan fisik sekolah, kesejahteraan guru maupun untuk meningkatkan mutu akademik sekolah. Mencari uang itu bisa melalui :
(1) Wali amanah
(2) Dana dari orang yang peduli pendidikan
(3) Usaha bisnis seperti membuka gerai internet, kantin, hotel dsb.
(4) Dana dari bantuan asing melalui program jitu yang diimplementasikan seperti peningkatan berbahasa asing, dst.
Berdasarkan PERME DIKNAS No. 16 tahun 2007 tentang Standar Akademik Kepala Sekolah dan Madrasah adalah bahwa Kepala Sekolah harus memiliki 5 kompetensi :
1. Kompetensi Kepribadian
2. Kompetensi Manajerial
3. Kompetensi Kewirausahaan
4. Kompetensi Supervisi
5. Kompetensi Sosial
Kemudian diikuti oleh PERMENDIKNAS No. 16 tahun 2007 tentang Standar Akademik Guru dan Standar Kompetensi paedagogik dan pembelajaran. Untuk guru sekarang harus berstandar S1 dan untuk Dosen berstandar S2. Sebagai seorang Kepala Sekolah harus berkualitas dalam memiliki ke 5 kompetensi seperti yang dikemukakan di atas, agar punya wibawa dalam menerapkan kekuasaan. Seorang pemimpin yang tidak berwibawa, lemah, maka tidak akan efektif dalam menjalankan tugasnya.
Wirawan (2003 : 8) didalam bukunya , mengatakan konstelasi kekuasaan seorang pemimpin dengan tingkat potensi yang kuat dapat mempengaruhi orang lain atau anak buah yang dipimpinnya. Konstelasi itu adalah :
1. Bila pemimpin lebih professional dan berkualitas dari bawahan maka akan efektif mempengaruhi bawahannya.
2. Jika pemimpin tidak professional dan tidak berkualitas maka tidak akan efektif mempengaruhi bawahannya.
Berdasarkan teori dan praktek Kepemimpinan yang kita telah bahas diatas, maka dapat kita simpulkan bahwa pemimpin yang professional didalam bidang kependidikan dan yang pasti dapat dijadikan trend sebagai seorang pemimpin di era global ini adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai pengetahuan yang luas
2. Punya visi, misi dan program serta punya strategis jitu mencapai tujuan
3. Manajerial handal, merupakan fungsi manajerial
4. Berkepribadian menarik, pribadi teladan
5. Jujur, adil, kreatif, kerja keras, berdisiplin dan positif thinking
6. Berjiwa entrepreneurship
7. Membangun networking relationship
Dengan proses pembelajaran dan disertai kerja keras antara para guru dan pimpinan sekolah yang ada maka bila di galangkan persatuan dan kesatuan bersama untuk dapat menguasai semua dan mencapai keberhasilan dan kemajuan akan lembaga pendidikan yang di pimpinnya.
copas : http://vibizmanagement.com/column/index/category/leadership_corp_culture/2386
Minggu, 13 November 2011
Trend Kepemimpinan di Bidang Pendidikan Formal di Era Global
Langganan:
Posting Komentar (Atom)






0 komentar:
Posting Komentar
kritik/saran/komentar :